Karya sastra merupakan sebuah bagian dari seni dalam menyampaikan ide cerita. Berbagai ide cerita muncul dan masuk ke dalam tulisan yang memiliki banyak ragam bentuk. Salah satunya adaka karakter pemain judi profesional yang dijadikan tokoh penting sebuah karya sastra.
Secara umum, karya sastra ada dua bentuk yaitu fiksi dan nonfiksi. Jenis karya sastra dengan bentuk fiksi bisa berupa puisi, prosa, atau drama. Sementara karya sastra nonfiksi biasanya berupa esai, biografi, dan kritik sastra.
Tujuan dari penulisan karya sastra adalah untuk menuangkan ide dan gagasan ke dalma sebuah tulisan. Dengan dituangkannya ide ini akan ada komunikasi ide dari penulis ke pembaca. Misalnya penyampaian ide soal pemain judi profesional yang hendak disampaikan dengan cara estetis.
Karya sastra Indonesia sendiri saat ini sudah banyak mengalami perkembangan dan kemajuan. Banyak sekali karya yang mendapat penghargaan di berbagai tingkat internasional. Dalam dunia novel misalnya, tak sedikit karya yang diangkat menjadi sebuah film.
Berbicara soal sastra dan fenomena sosial, tulisan yang ada dan tertuang dalam sebuah novel biasanya merupakan hal-hal yang berkaitan dengan kondisi kehidupan secara nyata. Salah satu contohnya adalah maraknya permainan judi yang melibatkan pemain profesional. Dengan menggunakan permainan kata, penyampaian hal-hal ini secara implisit atau eksplisit.
Ada banyak sekali novel di Indonesia yang menyisipkan tokoh pemain judi, baik pemain judi biasa maupun profesional ke dalam alur ceritanya. Meski judi sendiri merupakan kegiatan yang menyimpang, tidak ada penyimpangan dalam sebuah karya sastra.
Kisah Pemain Judi dari Kalangan Mahasiswa
Mendengar kata mahasiswa biasanya yang langsung terpikirkan adalah kegiatan belajar di kampus. Dengan menyandang predikat ini, anak-anak akan merasa memilihi prestige yang lebih karena bisa menuntu ilmu lebih tinggi. Namun bagaimana jika yang ditemukan justru mahasiswa dengan kehidupan yang kacau?
Kisah ini ada di dalam sebuah novel berjudul Para Bajingan yang Menyenangkan karya sastra Puthut EA. Mahasiswa di dalam novel ini justru hidup berantakan, menjadi pemain judi meski tidak profesional, menghabiskan banyak waktu studi karena tidak kunjung lulus, serta mabuk-mabukan. Tidak percaya?
Puthut EA membagikan cerita ini lewat novel yang cukup ringan untuk dibaca. Novel ini juga menyajikan beberapa guyonan khas Jawa di dalamnya. Tentu saja karena isi cerita di dalam novel ini tentang kehidupan mahasiswa di daerah Yogyakarta.
Menjadi pemain judi profesional menjadi cita-cita tidak langsung bagi tokoh-tokoh yang ada di dalam novel. Mereka bahkan memiliki julukan yaitu The Jack Society. Hubungan pertemanan di antara mereka juga sangat kuat sehingga melahirkan julukan ini.
Secara garis besar, novel ini membahas perihal kehidupan masa lalu ketika masih duduk di bangku kuliah. Pertemanan selama kuliah memanglah sebuah hal yang seru dan menjadi sebuah cerita di masa tua. Maka tak mengherankan jika Puthut EA mengangkat kisah hidupnya bersama teman-teman dalam buku ini.
Lalu, sejauh mana sih perbuatan mereka di meja judi? Apakah mereka pada akhirnya menyelesaikan studi dengan baik? Baca selengkapnya di Para Bajingan yang Menyenangkan: Kisah Mahasiswa Pemain Judi.
Novel Karya Eka Kurniawan: Pemain Kata-Kata Kritik Sosial
Nama Eka Kurniawan sudah menjadi salah satu tokoh penulis Indonesia yang karyanya sangat fenomenal. Tulisan yang dihasilkannya memenangkan banyak penghargaan di gelaran penghargaan nasional dan internasional. Maka tak mengherankan jika banyak sekali penggemarnya di berbagai tempat.
Eka Kurniawan menuliskan karyanya sebagian besar tentang kondisi kehidupan masyarakat di kehidupan. Baginya, hal-hal sederhana di sekitar kita bisa menjadi sebuah topik pembahasan yang seru untuk dikupas. Ia bahkan tak tanggung-tanggung untuk menuangkan ide cerita yang dianggap tabu oleh masyarakat. Misal pelacuran, pemain judi profesional, hingga kritik pada rezim.
Beberapa novelnya sudah diterbitkan ke dalam beberapa bahasa dan dijual hingga luar negeri. Salah satunya adalah novel paling fenomenalnya yaitu Cantik Itu Luka. Novel ini menyajikan kisah cerita yang panjang dan apik.
Sejauh apa sih kisah yang dituliskan dalam novel ini? Yuk simak ulasan berikut ini!
Cantik Itu Luka, Menjalani Hidup dengan Profesional
Novel yang pertama kali terbit pada tahun 2002 ini langsung disambut dengan baik oleh pecinta sastra. Cantik itu luka menjadi salah satu karya sastra yang memberikan banyak pengalaman hal baru di luar nalar manusia biasa. Eka Kurniawan mengemasnya dengan apik dan penuh kekuatan sehingga isinya sangat nendang.
Buku dengan rating dewasa ini memang menyajikan banyak hal-hal tabu yang rasanya sulit dikupas oleh kebanyakan penulis. Tetapi Eka Kurniawan menyajikannya dengan bahasa yang lantang tetapi tidak berbahaya untuk dibaca.
Beberapa hal yang ditemukan di dalam kisah ini adalah tentang kehidupan rumah pelacuran, pelecehan yang dilakukan oleh tentara kolonial, pemain judi, hingga gundik profesional. Semuanya ini menjadi satu kesatuan yang saling berkaitan.
Kandungan nilai sosial di dalamnya juga sangatlah berhubungan dengan kehidupan manusia saat ini. Bahkan, dengan pemain judi tidak profesional pun bisa menjadi sebuah insight baru. Baca selengkapnya di Permainan Kartu Truf sebagai Media Dialog dalam Novel Cantik itu Luka.
Keberadaan novel ini memberikan gambaran bahwa kualitas sastra di Indonesia mampu bersaing dengan banyak negara lainnya. Maka tak heran jika novel ini sudah go-international dan mendapat banyak pujian dari kritikus sastra. Tertarik untuk membacanya?
Gaya Satire Profesional Eka dalam Corat-Coret di Toilet
Karya sastra dari Eka Kurniawan lainnya yang cukup menguras pikiran adalah kumpulan cerita pendek berjudul ‘Corat-Coret di Toilet’. Antologi cerpen ini berisi lebih dari 10 cerita pendek yang dikemas dengan bahasa khas Eka, penuh bahasa satire.
Salah satu kisah di dalamnya, berjudul Kandang Babi menjadi sebuah bahan pemikiran bersama tentang kehidupan seorang mahasiswa. Kehidupan yang subversif membuat Edi Idiot, tokoh di dalam cerita ini, hidup dalam kesemrawutan.
Ia menghabiskan hidupnya di ‘kandang babi’ dan luntang-luntung tidak jelas. Maka ketika ‘kandang babi’ itu hendak dibongkar, marahlah Edi Idiot pada siapapun.
Kekacauan hidupnya juga tergambar pada perjudiannya. Meski ia bukan pemain judi profesional, Edi tetap bermain judi dengan taruhan yang bisa dikatakan aneh. Kehidupannya yang berantakan pun sudah dikenal hingga berbagai angkatan di kampus tersebut.
Masih banyak cerita lain di dalam novel ini yang dibawakan dengan bahasa yang ringan tetapi kritis. Eka Kurniawan menyusunnya secara apik dan runtut. Baca juga ulasan beberapa cerita pendek lainnya di Corat-Coret di Toilet dan Cerita-Cerita di Dalamnya.
Eka Kurniawan selalu piawai dalam mengolah kata hingga kritik sosial yang disampaikan dalam tulisannya bisa ngena secara halus. Meski demikian, kadang bahasa yang digunakan terbilang vulgar bagi pembaca di bawah umur.
Dari Pemain Judi hingga Konglomerat dalam Rembulan Tenggelam di Wajahmu
Tere Liye merupakan salah satu penulis novel di Indonesia yang cukup produktif. Karyanya seringkali menghiasi rak-rak best seller di toko buku. Jumlah novel yang sudah diterbitkannya juga banyak.
Berbagai jenis cerita ia lahap dalam gaya bahasa yang khas. Romantis dengan kisah-kisah yang panjang. Tere Liye menjadi salah satu penulis favorit bagi pembaca novel, khususnya pembaca pemula yang menyukai kisah-kisah ringan.
Beberapa karyanya juga sudah diangkat ke layar lebar, seperti Rembulan Tenggelam di Wajahmu dan juga Hafalan Sholat Delisa. Jumlah pembaca yang tinggi atas karya-karyanya menjadikan produser melirik novelnya dan menjadikan sebuah film.
Rembulan Tenggelam di Wajahmu menjadi salah satu novel yang cukup bagus untuk dibaca. Kisah yang ada di dalam novel ini menceritakan tokoh bernama Ray. Ia adalah anak yang kurang beruntung karena tidak memiliki orang tua dan harus tinggal di panti asuhan.
Saat beranjak dewasa, ia kabur untuk mencari jati dirinya. Ia terlibat menjadi pemain judi profesional hingga sering menang taruhan. Kebiasaannya ini memunculkan sikap benci dari orang di sekitarnya. Maka ia memilih untuk hidup di tempat lain.
Perjuangan hidup Ray tentu sangat berat. Ia berjuang seorang diri untuk mampu bertahan hidup menangani kerasnya dunia. Konflik muncul satu per satu hingga membuatnya justru makin kuat. Usahanya tidak sia-sia.
Tokoh dalam cerita ini, yang awalnya hanya pemain judi semi profesional bisa merintis bisnis. Bisnisnya ini bahkan membuatnya menjadi orang terkaya di daerahnya. Gurita bisnis yang ia ciptakan ternyata tak membuatnya bahagia. Mengapa?
Baca selengkapnya di Rembulan Tenggelam di Wajahmu, Memaknai Hidup dari Seorang Penjudi
Kalah dari Judi dan Ingin Hidup Tanpa Kepala
Hidup tanpa kepala rasanya sesuatu hal yang tidak mungkin. Bagi semua orang, kepala adalah hal penting karena semua bersumber dari kepala. Begitupun dengan permasalahan dalam hidup. Kepala menjadi sumber datangnya masalah.
Bagaimana bisa demikian? Tentu saja karena sumber pikiran manusia ada di kepala sehingga hidup menjadi rumit kadang disebabkan karena kepala itu sendiri. Rumit ya.
Begitulah kira-kira yang disampaikan dalam buku yang berjudul ‘Cara Berbahagia Tanpa Kepala’ ini. Judul buku ini tentulah akan membuat pembaca mengerutkan dahi. Bagaimana tidak, bagaimana caranya manusia bisa hidup tanpa kepala?
Meski buku ini terbilang sensasional, tetapi penulis menyusunnya dengan sedemikian rupa hingga terbilang masuk akal untuk diresapi.
Tokoh utama dari buku ini merasa tidak bahagia dan stres dengan kehidupannya. Awalnya ia adalah pemain judi profesional. Tak lama setelah masa kejayaannya, ia bangkrut dan kehilangan hartanya. Hal ini membuat hidupnya makin rumit.
Tak ingin ambil pusing, ia merasa kerumitan dalam hidupnya ini disebabkan karena kepalanya. Kepala yang ke mana-mana selalu menyimpan pikiran dan membuat hidup menjadi sulit. Maka ia berkeinginan untuk melepaskan kepalanya. Berbagai cara ia lakukan untuk melepaskan kepalanya dari sang tubuh.
Apakah ia akan berhasil? Dari buku ini akan diajarkan cara melepas kepala yang baik dan benar hingga pikiran rumit akan hilang. Melepas kepala ini tentunya ada ‘cara’nya tersendiri lho!
Penulis merangkai kata-kata di dalamnya dengan diksi yang rumit. Banyak sekali pilihan kosa kata yang slit dan jarang digunakan untuk percakapan sehari-hari. Maka pembaca akan dibuat dua kali kerja dengan mencari tahu maknanya. Tetapi buku ini sangat worth it untuk dibaca. Ingin tahu cara melepas kepala?
Baca juga: Cara Berbahagia Tanpa Kepala, Kisah Menggelitik nan Apik
Kisah Si Ronggeng yang Jatuh Cinta Pada Penjudi
Bagi pecinta karya sastra, tentunya tidak asing lagi dengan nama Ahmad Tohari. Penulis kebanggan Indonesia ini banyak melahirkan karya yang hebat. Salah satunya adalah Ronggeng Dukuh Paruk. Novel ini merupakan karya yang cukup lama dan sudah berusia lebih dari 20 tahun. Meski demikian, pembacanya masih ada hingga sekarang.
Novel yang menceritakan kehidupan sebuah dukuh yang pelosok ini pernah diangkat ke layar lebar. Novel yang terdiri atas 3 bagian ini diangkat ke dunia film dengan judul Sang Penari. Film ini bahkan banyak mangantongi penghargaan bergengsi di dunia perfilman. Menarik sekali ya.
Ronggeng Dukuh Paruk merupakan novel yang mengisahkan seorang perempuan yang harus menjadi penari ronggeng di padukuhannya. Ronggeng di tempat tersebut adalah satu-satunya hiburan rakyat yang bisa dinikmati oleh warga.
Srintil, tokoh utama dari novel ini harus menari setiap malam karena tuntutan keadaan. Ia harus menggantikan penari sebelumnya yang meninggal lebih dari 12 tahun lalu. Maka dengan segala kondisi, ia pun terpaksa menjadi penari di sana.
Ada dan budaya di dalam lingkungan tersebut menyebutkan bahwa penari ronggeng dilarang memiliki ikatan hubungan dengan laki-laki. Padahal, Srintil yang menjadi penari ronggeng ini tengah jatuh cinta dengan pemuda desa yang suka judi.
Pemuda pemain judi yang tidak profesional ini adalah Rasus. Ia adalah teman akrab sejak kecil Srintil. Maka ketika Srintil jatuh cinta dengannya, keadaan budaya memaksanya untuk tidak bisa memiliki satu sama lain.
Pembaca akan dibuat kagum dengan alur yang disajikan di dalamnya. Novel ini penuh dengan muatan nilai yang bisa dipelajari dan dimaknai. Maka tak heran jika novel ini juga menjadi rujukan dalam kajian berbagai ilmu.
Baca juga: Novel Ronggeng Dukuh Paruk: dari Isu Politik hingga Feminisme
Membaca Karya Yoyok tentang Pemain Judi yang Masuk Surga
Pemain judi tentulah identik dengan hal-hal yang melanggar perintah agama. Dalam aturan agama, judi adalah kegiatan yang dilarang dan harus dijauhi. Maka ketika membaca judul ini tentunya akan membuatmu bertanya-tanya.
Buku berjudul ‘Mengapa si Penjudi Masuk Surga sedangkan Si Sufi Masuk Neraka’ ini akan memberikan sebuah perspektif baru kehidupan. Pemain judi profesional yang hidup berdampingan dengan sufi yang ahli agama menjadi tokoh dalam buku ini.
Pembaca akan dibawa ke sebuah fenomena mengenai hubungan dengan sesama manusia dan Tuhan. Maka ketika membaca buku ini, kita akan tahu mengapa seorang pemain judi profesional bisa masuk surga sementara sufi masuk neraka.
Tentunya ini bukanlah suatu pembenaran untuk bermain judi. Ada beberapa alasan dari tokoh penjudi di dalam buku ini yang menjadi alasan mengapa ia bisa masuk surga. Alasan ini bisa dibaca selengkapnya di Ulasan Mengapa si Penjudi Masuk Surga sedangkan si Sufi Masuk Neraka?
Beberapa buku tersebut sebagian besar berupa novel fiksi. Kisah kisah di dalamnya membuat kita akan melihat beberapa hal dengan perspektif yang berbeda. Tokoh pemain judi profesional yang digambarkan di dalam cerita memberikan gambaran bahwa judi adalah hal yang merugikan.
Buku-buku ini menjadi sebagian kecil referensi untuk memahami situasi dan kondisi atas realita kehidupan di masyarakat. Karya sastra kemudian memanifestasikan berbagai kejadian tersebut ke dalam rangkaian cerita yang menarik. Judul buku mana yang paling membuatmu tertarik?
Baca Juga: Perjudian di Jawa Tengah